DEPOK - Sungguh sangat-sangat memalukan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan dan kebersihan dari pemerintah pusat lagi-lagi gagal di raih kota Depok. Kota yang dijuluki kota belimbing serta dihuni oleh sekitar 1,2 juta jiwa itu, sepertinya belum mampu meraih penghargaan bergengsi yang menjadi impian setiap daerah.
Sejumlah anggaran telah digelontorkan melalui pos APBD terkait penanganan lingkungan dan kebersihan itu, seperti Tempat Pembuangan Ahir ( TPA ) sebesar 4 milliar, Unit Pengelolaan Sampah ( UPS ) 10,8 miliiar, pengolahan sampah, 5,3 milliar serta pengelolaan angkutan sampah senilai 8,8 milliar.
Belum lagi intruksi pemasangan sapanduk dan baliho di setiap sudut perusahaan dan sekolah-sekolah termasuk badan serta Instansi pemerintah lainnya. Bisa di bayangkan berapa besar angaran yang terserap tetapi adipura tetap saja gagal di boyong .
Sejumlah kalangan sangat menyesalkan atas KEGagalan raihan adipura tersebut mengingat sudah puluhan milliar anggaran yang di keluarkan demi Adipura.
Sementara wakil walikota Depok Yuyun Wira Saputra sebagai mana dilansir sejumlah media hanya mengatakan bahwa kita telah berupaya namun belum maksimal termasuk sumberdaya manusia belum faham betul kerah itu,luas wilayah Depok yang menjadi 11 kecamatan satu faktor juga," ujar wakil walikota.
Ujang Suparna, penggiat kebersihan dibilangan Kalibaru Depok kepada Wartawan Rabu (9/6/) menegaskan, upaya pmerintah Depok terkait adipura hanya gembar-gembor semata tetapi belum menyentuk kepada masyarakat bawah akibatnya berapa pun anggaran yang di keluarkan akan menjadi sia-sia.
“Jadi saya tidak setuju atas apa yang di katakan wakil walikota. Yang benar adalah berikan anggarananya langsung kepada masyarakat terkait penangnan lingkungan sehingga masyarakat jadi semangat akan kebersihan. Intropeksi dirilah, bagai mana mau meraih adipura jika pejabatnya saja masih kotor,” papar Ujang [RS]