SUMBAR - Pembubaran Panitia Pelaksana Pengukuhan Perhimpunan Media Sumatera Barat (PMSB) di Mifan Padang Panjang hari Sabtu sampai hari Minggu tanggal 09 s/d 10 Juli 2011, masing-masing keluarga membawa isteri serta anak-anaknya, hal seperti ini sungguh luar biasa. Biasanya dalam rangka pembubaran Panitia cukup panitia dan anggota pelaksanannya yang hadir.
Namun demikian pada pembubaran Panitia Pelaksana Deklarasi/Pengukuhan PMSB seluruh pengurus serta keluarga besar PMSB turut hadir di Mifan Padang Panjang dengan mengutamakan kebersamaan dalam PMSB.
Kini Perhimpunan Media Sumatera Barat (PMSB) dibawah nakhoda Drs. H. Marlis, MM yang sangat dikenal dan mempunyai kepedulian yang sangat tinggi terhadap anggotanya. Hal ini terbukti Drs. H. Marlis, MM ikut serta untuk memberi rasa kebersamaan kepada anggotanya bersama sekretaris umum PMSB Mulyadi Kamaruddin dalam rangka Pacu Karung di Mifan Padang Panjang. Tak kalah pentingnya PMSB akan menjadi wadah media mingguan di Sumatera Barat.
Disamping itu cahaya terang Perhimpunan Media Sumatera Barat (PMSB) kebesarannya sudah mulai terlihat pada saat pembubaran panitia pelaksana deklarasi/ pengukuhan PMSB merupakan wadah yang tepat untuk pemberdayaan wartawan dan meningkatkan kompetensi kewartawanan dibawah kepemimpinan Drs. H. Marlis, MM.
Harapan kita Perhimpunan Media Sumatera Barat (PMSB) dalam menjalankan fungsinya mampu menciptakan kebersamaan Pers dan kemerdekaan pers yang sehat, karena dalam hidup kita ini ada independennsi antara diri kita dengan lingkungan hidup kita terhadap lingkungan hidup ini, kita harus memelihara dan mendapatkan manfaatnya dan jangan hendaknya kita memusuhi atau ingin menaklukkannya, kita sebaiknya memberi uluran tangan kepada lingkungan sebagaimana lingkungan memberi uluran tangan kepada kita, karena dari sejak kita lahir sampai kita meninggal dunia, uluran tangan dari lingkungan ini selalu kita dapatkan.
Sikap yang berorientasi kepada azas tersebut diatas adalah hakekatnya sikap yang setia kepada PMSB, dengan semangat yang demikian pers akan dapat lebih menghargai dan lebih mengapresiasi perkembangan yang terjadi di lingkungan kita dan sebagai akibatnya pers akan lebih mudah mengambil sikap yang seimbang dalam menyajikan tulisan-tulisan dengan apresiasi tersebut.
Dalam Perhimpunan Media Sumatera Barat (PMSB) ini, kehidupan yang seimbang dan harmonis berlaku pula dalam hubungan antara individu dan lingkungannya baik itu lingkungan alam maupun manusia, berdasarkan prinsip simbiosis mutualisme atau saling hidup menghidupi.
Hal ini jelas berlainan dengan falsafah kehidupan yang menganut prinsip berdasarkan survival of fifes dimana individu memandang lingkungannya sebagai musuh yang harus dicurigai dan ditaklukkan demi mempertahankan kelangsunhgan hidupnya sendiri.
Falsafah yang demikian dengan sendirinya melahirkan azas-azas hitup yang individualistis, dimana unsur efisiensi dan produktivitas menjadi satu-satunya pedoman hidup kita dalam PMSB, berdasarkan falsafah Pancasila mendambakna terbinanya kita dan masyarakat berdasarkan azas gotong royong, kerjasama bahu membahu untuk membangun Sumatera Barat, dimana individu hidup bersama dalam Perhimpunan Media Sumatera Barat (PMSB) dan merupakan bagian dari pada “yang ada” (DAS SEIN) dan tidak terlepas dari padanya.
Pandangan hidup berdasarkan pancasila tidak mencita-citakan kehidupan masyarakat yang individualistis.
Perwakilan SKU Patroli Bangsa sebagai satu unsur mass media yang hadir di tengah-tengah Perhimpunan Media Sumatera Barat (PMSB) demi kepentingan umum, harus hidup bersama-sama dan berdampingan dengan media yang ada di Sumatera Barat dan masyarakat lainnya dalam suatu suasana keserasian/sosiologis.
Pimpinan umum/redaksi SKU Patroli Bangsa dan Penasehat Hukum S. Monang, SH dan seluruh staf SKU Patroli Bangsa dari pusat Jakarta Timur mengucapkan selamat dan sukses selalu Perhimpunan Media Sumatera Barat (PMSB) yang dipimpin oleh Drs. H, Marlis, MM dan dalam hal ini corak hubungan antara satu dan lainnya tidak akan luput dari pengaruh falsafah yang dianut oleh masyarakat dan bangsa kita, yakni pancasila dan juga dari struktur sosial dan politik yang ada di Sumatera Barat,
Berdasarkan norma-norma keserasian sosiologis yang dipedomani oleh pancasila, pers dalam pola berfikir dan bekerjanya tidak akan dapat melepaskan diri dari nilai-nilai gotong royong yang telah menjadi ciri khas dari pandangan dan sikap bangsa dan masyarakat.
Dalam alam pembangunan, stabilitas politik, ekonomi dan sosial merupakan persyaratan mutlak untuk suksesnya usaha-usaha pembangunan yang sedang diselenggarakan oleh investor di Sumatera Barat.
Dalam hal ini hendaknya media/pers yang telah bergabung di PMSB yang dipimpin oleh Drs. H. Malis, MM merasa terpanggil untuk membantu pemerintah dalam menjalankan kekuasaan pemerintah umum demi kemantapan stabilitas yang dinamis tanpa mengurangi hak-haknya memberi kritik yang sehat dan konstruktif dalam alam kebebasan pers yang bertanggung jawab dan daerah yang sedang membangun. Pers sebagai lembaga masyarakat secara implicit perlu juga dibangun.
Dalam hal ini pemerintah sejauh kemampuannya merasa “terpanggil” untuk membantu usaha-usaha pers untuk membangun dirinya sendiri, agar dalam waktu secepat mungkin pers mampu mengembangkan dirinya atas dasar kekuatan sendiri.
Tentu kita tidak mungkin menutup mata bagi adanya kesulitan-kesulitan yang masih kita hadapi bagi problema-problema yang belum ditangani dalam pembangunan dan problema-problema baru yang timbul karena keberhasilannya pembangunan.
Namun dengan kepercayaan akan kemampuan diri kita mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut dan kita yakin juga menyakinkan masyarakat bahwa semua problema yang timbul akhirnya dapat kita atasi dan diselesaikan. Dan kita juga perlu menutup mata atas terjadinya peristiwa-peristiwa yang sedang kita ketahui bersama.
Namun dengan memahami fungsi dan kedudukan PMSB organisasi media mendukung suksesnya pembangunan di Sumatera Barat. Melalui komunikasi harapan pers perlu mengambil hikmah dari kejadian-kejadian tersebut yakni bahwa aspirasi-aspirasi masyarakat tidak mungkin dapat terkabul apabila aspirasi-aspirasi tersebut ingin diwujudkan dengan jalan kekerasan dan melanggar consensus nasional.
Sekalipun kontrol sosial perlu dalam membawakan aspirasi-aspirasi masyarakat dan memberikan koreksi-koreksi yang konstruktif, namun pelaksanaan control sosial tersebut tetap harus memperhatikan terpeliharanya ketenangan stabilitas.
Maka sambil kita melalui komunikasi harapan mengusahakan pengelolaan semangat dan gairah untuk membangun masyarakat Sumatera Barat atas dasar kepercayaan akan kekuatan bersama PMSB. Kita mendudukan peristiwa-peristiwa itu dalam proposinya yang wajar.
Khususnya dalam Perhimpunan Media Sumatera Barat (PMSB) untuk menciptakan suasana bathinia yang konstruktif, dimana setiap orang merasa dirinya sebagai manusia pembangunan yang penuh syukur berpengharapan besar, giat dan tekun untuk melaksanakan pembangunan, pers pun berkewajiban untuk mengembangkan diri sebagai pers pembangunan di Sumatera Barat khususnya dan NKRI pada umumnya. Pers harus dapat membantu untuk membina swadaya dan merangsang prakarsa sehingga pelaksanaan reformasi, peningkatan penghidupan spiritual dan kehidupan material sebagaimana telah direncanakan dalam pembangunan benar-benar terwujud.
Dalam era pembangunan di Sumatera Barat saat ini dirasa perlu untuk dapat menimbulkan solidaritas sosial, dimana rasa keterlibatan dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan dapat menjadi makin lama makin luas. Sehingga rasa keterlibatan pers dalam menimbulkan solidaritas seperti itu perlu dibina bersama PMSB.
Pengembangan iklim sosial semacam ini adalah tugas yang sangat berat bagi pemerintah, pers, masyarakat, tetapi akan terasa lebih berat lagi tugas ini apabila kita ingat akan kencenderungan orang untuk melihat dan mengukur segala permasalahan dari segi kepentingan dirinya sendiri, sehingga melupakan hakekat pembangunan secara keseluruhan. Disinilah justru peranan pers sangat dinantikan oleh masyarakat.
Peranan yang dapat ikut menciptakan iklim sosial yang menentukan bagi pembangunan, dimana segala macam berita dan usaha dibuat dan disajikan sedemikian rupa sehingga tetap terjaga sifatnya yang komprehensif.
Sesuatu hal yang oleh seseorang mungkin dirasa kurang adil, meninggalkan tata hukum, menumbuhkan rasa takut dan lain-lain, mungkin akan lenyap dari perasaan orang apabila ditujukan kepadanya tali temalinya dengan pembangunan nasional sebagai usaha besar kita bersama.
Pers juga mempunyai saham dalam pembangunan yang besar dan ikut membina sikap mental dan sikap hidup manusia pembangunan, yang dalam taraf terakhir bersumber pada tata dasar dan falsafah hidup pancasila.
Dari sumber inilah kita tumbuhkan tata nilai kepribadian dan tata nilai kepribadian ini perlu kita pegang dimana kita bergerak dalam suatu lembaga kemasyarakatan seperti pers, yang pengaruh sosialnya begitu luas, tata nilai tersebut sangat penting untuk senantiasa kita pegang teguh di dalam PMSB. (Kepala Perwakilan Patroli Bangsa Sumbar – Agustinus Zai)